Ya Mahdi Adrikni....

Ya Mahdi Adrikni....

Tuesday, July 26, 2011

Kisah-kisah Teladan dari Para Imam Maksum As


Kisah-kisah Teladan dari Nabi Muhammad Saw


Nabi Muhammad Mustafa Saw

Lahir: Makkah, 17 Rabi-ul-Awwal 52 SH

Wafat: Madina, 28th Safar 11 H

Dikebumikan di Madina


1. Wanita Tua Yang Mendapatkan Pelajaran Berharga


Nabi Muhammad Saw merupakan seorang yang sangat baik hati dan tidak pernah marah kepada meskipun orang-orang berlaku buruk terhadapnya.
Konon pada suatu waktu, terdapat seorang wanita tua yang sangat buruk perangainya. Ia selalu melemparkan sampah ke arah Nabi Muhammad Saw bilamana Nabi Saw lewat di hadapan rumahnya.

Nabi Saw biasa lewat di hadapan rumah nenek tua tersebut setiap pagi bilamana beliau bertolak menuju ke masjid dan setiap pagi wanita jahat ini biasa melemparkan sampah kea rah Nabi Saw akan tetapi Nabi Saw tidak pernah marah kepadanya.

Tapi suatu hari, keadaan berubah. Kali ini Nabi Saw melewati rumah wanita tua tersebut, tidak ada lemparan sampah yang ditujukan kepada sang Nabi Saw. Nabi Saw merasa heran atas perubahan ini.

Dia berhenti dean bertanya perihal wanita tersebut kepada tetangganya apakah dia baik-baik saja karena dia tidak hadir untuk melemparkan sampah kepada Nabi Saw.

Tetangga wanita tersebut berkata bahwa wanita tua tersebut jatuh sakit dan terbaring di pembaringan.

Tatkala wanita tua tersebut melihat Nabi Muhamamad Saw, dia berpikir bahwa Nabi datang untuk menuntut balas atas perbuatanya.

Ia berkata "Mengapa Anda tidak menantikan aku hingga sembuh dan kuat?"

Nabi Muhamamad Saw berkata bahwa wanita tua tersebut bahwa dia tidak datang untuk menuntut balas, tetapi untuk melihat keadaan wanita tersebut sekiranya ia memerlukan pertolongan karena ia sakit. Beliau berkata bahwa Allah memerintahkan kepada kita manusia untuk merawat orang-orang sakit.

Wanita tua tersebut sangat terkejut mendapatkan Nabi Muhamamd Saw demikian baik terhadapnya setelah dia memperlakukan Nabi Saw secara buruk. Dia memutuskan untuk mendengarkan Nabi Saw dan menjadi seorang muslim.


Sumber Rujukan:


Majlisi, Biharul Anwar, bag. Kehidupan Nabi Muhammad Saw.


Pelajaran yang dapat kita petik dari kisah teladan Nabi Muhammad Saw di atas adalah:


Berbuat baik kepada orang meskipun mereka jahat terhadap kalian. Sehingga mereka menyesali atas perlakuan buruk mereka dan menjadi orang yang baik.
Datang dan jenguklah orang-orang sakit dan tanyakan kepada mereka sekiranya mereka memerlukan pertolonganmu. Jika kalian sakit, tidakkah kalian akan merasa senang jika teman-teman kalian datang menjegukmu?


Kegiatan


Suatu waktu seseorang yang kalian kenal jatuh sakit, mengapa kalian tidak pergi menjenguknya - barangkali kalian dapat membawakan sedikit hadiah untuknya - sehingga mereka merasa bahagia!


Nabi Muhammad Saw bersabda:


Seluruh perbuatanmu seyogyanya dilakukan hanya untuk mencari keridaan Allah.



2. Masjid Nabawi


Ketika orang-orang jahat Mekkah melanjutkan tindak kekerasan terhadap Nabi Muhammad Saw dan kaum Muslimin, Nabi Saw memutuskan untuk hijrah meninggalkan Mekkah untuk selamanya. Beliau menyampaikan kepada kaum Muslimin untuk berhijrah bersama dengannya ke Madinah, di mana kaum Muslimin yang lainnya menantikan mereka. Gerakan ini disebut sebagai Hijrah Nabi Saw.

Ketika Nabi Muhammad Saw tiba di Madinah, kaum Muslimin merasa bahagia dan menyambut mereka dengan hangat.

Pekerjaan yang pertama kali yang mereka lakukan adalah membangun sebuah masjid untuk kaum Muslimin.

Beliau memilih sebidang tanah yang dimiliki oleh dua orang anak yatim. Setelah membeli tanah tersebut untuk pembangunan masjid, beliau meminta kaum Muslimin untuk membantunya membangun sebuah masjid yang sederhana.

Seluruh kaum Muslimin membantu dalam melapangkan jalan dan menebang pepohonan dan ilalang. Setelah itu, pekerjaan pembangunan masjid dimulai. Nabi
Saw juga turut serta membantu pelapangan jalan untuk pembangunan masjid tersebut.

Masjid Madinah didirikan tidak hanya untuk keperluan ibadah. Kaum Muslimin juga datang ke masjid itu untuk menuntut ilmu. Ketika Nabi Saw hadir di Masjid, mereka mendengarkan sabda-sabda beliau. Dan jika Nabi Saw tidak hadir di Masjid, sahabat-sahabat yang lain yang memberikan pelajaran yang didapatkan dari Nabi Muhammad Saw.

Suatu waktu Nabi Saw memasuki masjid untuk menunaikan salat. Beliau menjumpai dua kelompok di dalam masjid. Kelompok pertama sedang sibuk dengan salat mereka, kelompok lainnya sedang sibuk belajar dan mengajar. Mereka belajar membaca dan menulis dan mendiskusikan ajaran-ajaran Islam.

Melihat kedua kelompok ini, Nabi Saw bersabda: "Kedua kelompok melakukan hal yang berguna. Akan tetapi Aku adalah seorang pengajar. Aku akan bergabung dengan kelompok yang sedang sibuk belajar dan mengajar." Lalu Nabi Saw duduk dengan kelompok pelajar.


Sumber Rujukan:


Al-Garawi, al-Amtsalun Nabawiyyah.


Pelajaran yang dapat kita petik dari kisah teladan Nabi Muhammad Saw di atas adalah:


Nabi Muhammad Saw tidak pernah duduk santai sementara orang-orang sibuk bekerja. Ketika masjid dibangun, beliau bekerja sebagaimana yang lain.
Mengkaji ilmu-ilmu Islam adalah bagian dari ibadah.


Nabi Muhammad Saw bersabda:


Ayyuhannas! Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian dua pusaka berharga; Kitabullah (Al-Qur'an) dan Itrahti (Ahlul Baitku). Kalian tidak akan pernah tersesat selamanya jika berpegang teguh kepadanya. (Sunan Tirmidzi, Hadits 4036)


3. Dan Aku Yang Akan Mengambil Kayu Bakar


Nabi kita, Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah untuk menjadi guru kita. Beliau bersabda "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."

Beliau mengajarkan kepada kaum Muslimin dalam banyak jalan. Terkadang beliau mengajar mereka dengan kata-kata dan ceramah-ceramah.

Lain waktu, kaum Muslimin berbuat sesuatu di hadapan Nabi Muhammad Saw dan beliau tidak mmenegur. Maka, mereka dapat mengambil kesimpulan bahwa apa yang mereka lakukan sudah benar, karena kalau tidak, Nabi Saw pasti akan menegur mereka.

Suatu hari, Nabi Muhammad Saw dan beberapa sahabat pergi melakukan perjalanan. Setelah berjalan beberapa lama, mereka kelelahan, lalu mereka berhenti sejenak untuk beristirahat.

Mereka memutuskan untuk mendirikan tenda kecil dan memasak makanan.

Salah seorang dari mereka berkata bahwa dia akan pergi dan membunuh seekor domba sehingga mereka dapat masak. Yang lainnya berkata bahwa dia akan menguliti kulit domba tersebut sebelum dimasak. Yang lainnya berkata bahwa dia akan menyalakan api dan memasak daging.

Setiap orang berkata bahwa mereka akan melakukan pekerjaan tertentu sehingga mereka dapat melakukannya dnegan cepat dan seimbang.

Nabi Muhammad Saw bersabda bahwa dia akan pergi mengumpulkan dan membawa kayu baker dari hutan.

Seluruh sahabat berkata kepada beliau bahwa beliau tidak perlu untuk melakukan apa pun. Mereka yang akan melakukan semua hal ini.

Nabi Muhammad Saw berkata kepada mereka bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan ini, akan tetapi Allah Swt tidak menyukai seseorang duduk berdiam diri dan membiarkan orang lain sibuk bekerja.

Nabi Saw juga berkata kepada mereka bahwa meskipun beliau adalah pemimpin mereka, akan tetapi beliau tidak suka mendapatkan perlakuan khusus dari mereka. Karena Allah tidak menyukai orang yang berpikir bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.


Sumber Rujukan:


Mutahhari, Dastan-e Rastan

Pelajaran yang dapat kita petik dari kisah teladan Nabi Muhammad Saw di atas adalah:


Ketika duduk berdiam diri dan membiarkan orang lain sibuk bekerja, sikap seperti ini akan membuat kita menjadi malas.
Kita harus bekerja bahu-membahu, sehingga pekerjaan yang ada dapat segera diselesaikan dengan cepat dan mudah.



Kegiatan


Bacalah kembali kisah di atas dan perhatikan dengan baik dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

Apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw perihal maksud diutusnya beliau?
_______________________________________________
_______________________________________________

Tiga perkara apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw yang harus dilakukan oleh kaum Muslimin?
_______________________________________________
_______________________________________________

Pada masa perjalanan, mengapa Nabi Saw juga turut membantu dalam menunaikan pekerjaan yang ada?
_______________________________________________
_______________________________________________

Apa yang akan terjadi jika kita membiarkan orang lain melakukan pekerjaan untuk kita?
_______________________________________________
_______________________________________________

Pernahkan kalian mengadakan perjalanan dengan orang lain? Apakah kalian duduk berdiam-diri atau membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada?
_______________________________________________
______________________________________________



Nabi Muhammad Saw bersabda:


Allah tidak melihat apa yang engkau katakan atau kekayaan yang engkau miliki, Dia melihat kepada apa yang engkau yakini dalam hati dan bagaimana engkau mengamalkannya. (Biharul Anwar, Vol 77, hal 88.)


4. Kita Semua Miskin di Hadapan Allah


Nabi Muhammad Saw sedang duduk di masjid di Madinah memberikan ceramah dan pengajaran kepada beberapa pengikutnya sembari menantikan waktu salat tiba.

Seorang kaya yang mengenakan busana mahal datang dan duduk di hadapan Nabi Muhammad Saw untuk mendengarkan ceramah beliau.

Sementara itu seorang lagi juga datang untuk mendengarkan ceramah Nabi Saw dan mengambil tempat duduk di samping si orang kaya tadi.

Orang yang kedua yang datang bukanlah orang kaya, dia adalah seorang miskin. Pakaian lusuh dan sobek yang ia kenakan menandakan betapa miskinnya dia.

Si orang kaya tidak senang kalau si miskin duduk di sampingnya. Dia menarik pakaian menarik, baru dan mahalnya lebih dekat, sehingga tidak akan tersentuh oleh pakaian kotor, lusuh dan sobek si miskin.

Nabi Muhammad Saw mengamati apa yang dilakukan oleh si kaya dan merasa kecewa dan terganggu oleh sikap orang kaya tersebut. Beliau bertanya kepada si kaya mengapa dia bersikap seperti itu.

Apakah karena dia berpikir bahwa kekayaannya akan berpindah kepada si miskin, atau karena takut kemiskinan akan mendatanginya?

Si orang kaya, yang bukan merupakan orang jahat, menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah salah dan merasa menyesal.

Untuk menebus kesalahannya dan menunjukkan betapa menyesalnya dia, dia meminta maaf kepada si miskin dan menawarkan kepadanya separuh dari kekayaannya.

Si miskin berkata kepadanya bahwa dia menerima permintaan maafnya dan memafkannya, namun tidak menginginkan separuh kekayaannya.
Ketika ditanya kenapa, dia berkata bahwa dia takut kekayaan itu akan membuatnya pongah terhadap saudara Muslimnya.


Sumber Rujukan:


Mutahhari, Daastan-e Raastan


Pelajaran yang dapat kita petik dari kisah teladan Nabi Muhammad Saw di atas adalah:


Bagi Allah , kaya dan miskin tidak ada bedanya.
Orang yang paling dekat kepada Allah adalah orang yang mentaati-Nya dalam seluruh perbuatan.



Kegiatan


Bacalah kembali kisah di atas dan berilah jawaban atas beberapa pertanyaan di bawah ini:

Mengapa si orang kaya menjauh dari si miskin?
_______________________________________________

Sebutkan alasan-alasan apa yang membuat Nabi Muhammad Saw kecewa terhadap perbuatan si kaya tersebut?
_______________________________________________
_______________________________________________

Mengapa si miskin menolak tawaran si kaya?
_______________________________________________
_______________________________________________

Tahukah kalian siapa yang paling dekat dan mulia di hadapan Allah Swt?
Lihat dan salinlah terjemahan ayat 13 dari surah al-Hujurat untuk menemukan siapa orang yang paling dekat dan mulia di hadapan Allah Swt?
_______________________________________________
_______________________________________________


Nabi Muhammad Saw bersabda:


Janganlah murka jika sesuatu membuatmu marah. Duduklah dan inglatlah betapa pengasih dan penyabarnya Allah kepada kita ketika kita membuatnya murka. Meskipun dia memiliki kekuatan atas kita.